Huruf Berjalan

Selamat Datang

Kamis, 29 September 2016

Pengalaman mengobati Katarak dengan Bunga Kitolot

Katarak pada usia lanjut
Aku bukanlah seorang dokter maupun paramedis namun aku hanya orang biasa yang memiliki hobi atau kegemaran menulis, utamanya Novel.

Menulis membutuhkan mata prima,  mata adalah modal yg sangat  bernilai bagiku, oleh karena itu gangguan pada salah satu panca indera penglihatan, besar pengaruhnya terhadap hasil suatu tulisan, salah salah tidak mampu menyelesaikan karya nyataku.

Saat aku tulis artikel ini, hatiku dalam keadaan galau, bagamana tidak, Jamu Herbal yang biasa aku minum selama kurun waktu beberapa tahun saat asam urat kambuh ternyata tidak dapat aku hentikan, aku baru sadar bahwa jamu yang tak terdaftar di BPOM ini dapat dipastikan mengandung Kortiko Steroid yang memiliki ciri asam urat atau sakit pada tulang, otot juga sendi rasa sembuh dalam hitungan beberapa jam dan menjadikan segar dan bersemangat dalam keseharian.

Kini giliran aku berkeinginan menghentikan per 19 Agustus 2016 ternyata tidak mampu, harus bertahap, tubuh sakit semua, sakit yang dulu pernah tersembuhkan oleh jamu ini muncul secara bersamaan, lutut kiri, mata kaki kiri dan mata kaki kanam bengkak, praktis aku tidak mampu berjalan, berdiripun harus menggunakan penyangga, walker. Jadi sudah berjalan hampir 7 minggu aku belum berhasil menghentikan jamu itu.
Dalam keadaan hati galau  mata kananku mengalami gangguan sejak 12 Agustus 2016, yang aku kira biasa biasa saja, ya ampun selang seminggu kemudian dalam keadaan tubuhku juga sakit karena penghentian jamu yang mengandung steroid itu pandanganku semakin kabur, mata rasa sipit, penglihatan terhadap benda berkurang besarnya hingga 20%. Karena aku tidak mampu berjalan ke dokter aku belum bisa berobat serta meyakini ini pasti Katarak, sesuai dengan umurku 71 tahun, juga sebagai akibat minum jamu yang mengandung Steroid itu dalam jangka panjang mempercepat gangguan terhadap mata.

Aku menghubungi teman-teman siapa tahu pernah mengalami Katarak, pertama teman bekerja sekantor dulu, malahan beberapa di antara mereka menyarakan agar Operasi Katarak karena tidak ada obat yang manjur kecuali operasi, saran ini semakin membuat hatiku gelisah.

Beberapa saat setelah Browsing di Internet, aku dapat menghubungi Klinik Mata menanyakan biaya operasi. Aku mendapatkan info besaran biaya berkisar antara 6-9 Juta, aku berjanji setelah mampu berjalan akan datang ke Klinik tsb.

Kemudian aku ke Apotik utk membeli OTM, obat tetes mata guna menghambat berkembangnya katarak sementara aku belum mampu berjalan tetapi mampu menyetir dalam komplek tempat tinggalku dan mampu berjalan tertatih tatih beberapa puluh langkah, diberilah aku merk Kary Uni yang kalau ditetesi dengan OTM ini mata menjadi dingin, rasa sejuk. Hasilnya belum sesuai dengan harapanku.

Hatiku semakin panik melihat perkembangan gangguan mataku yang hanya mampu kurang dari setengah jam melihat layar komputer lap top, maka dengan susah payah Novel Melanggar Buah Terlarang aku selesaikan dan aku kirim ke Penerbit Indie On Line Guepedia, menyusul novel yang sudah aku selesaikan terdahulu, Tiga Sekawan Tak Terpatahkan dan Guna Guna Seorang Sahabat dan Hidup Adalah Suatu Pilihan. Kini sedang menyusul novel Dakon sang Lorong Waktu .
Ketika hatiku sedikit tenang novel sudah tayang, kedua aku menghubungi teman-teman semasa SMA tahun 1965 kalau kalau mengetahui obat Katarak tanpa harus operasi,  ternyata kedua temanku yg masih hidup malahan sudah menjalani operasi mengganti lensa matanya 3 tahun lalu dan menyarankan operasi juga.

Dalam hatiku yang semakin galau aku mencoba lagi menghubungi satu teman sekelasku saat SMA, Bambang Wibisono, yang ketika saat liburan Ganefo 10 Nov-24 Nov 1963 ketika kami bertiga berpetualang bersepeda dari Tulungagung ke Borobudur yang aku tulis di Novel Tiga Sekawan Tak Terpatahkan (Nyawa Sahabatku Tetselamatkan), melalui WA Mesenger menyarankan menggunakan air dari Bunga Kitolot saat dipetik langsung diteteskan.

Tentu saja bagiku nama bunga itu sangat asing, bahkan baru aku dengar saat itu pula seumur umurku ini. Kemudian aku katakan kalau aku belum tahu tolong dikirim gambarnya. Aku menunggu beberapa menit kemudian setelah Bambang langsung mengambil gambar dengan menggunakan ponselnya. Gambar kuterima, aku terpana, baru tahu kalau bunga yg sudah aku kenali dimasa kecil yg tumbuh di semak semak dan rerumputan pematang sawah itu bernama Bunga Kitolot.

Kemudian aku Browsing ke Internet mencari bunga kitolot dan kegunaannya, cocok dengan apa yang dikatakan Bambang. Kemudian sekali lagi aku kirim WA Messager ke Bambang menanyakan dari mana ilmu itu didapat, jawabnya sederhana dari mbah mbah dulu, jadi sudah turun temurun.

Ternyata bunga itu pernah aku kenali dimasa kecil dulu hanya aku tidak mengetahui namanya. Setelah mendapatkan gambar kemudian aku mencari dimana bisa membeli, ternyata ada supplier On Line KC Nursery, Bogor dan Belibibit di Batu, Malang. Kemudian aku menghubungi.

Keinginan untuk membeli tanaman bunga kukesampingkan dulu, mengingat aku perlu segera mendapatkan bunga kitolot agar katarak tidak cepat menyebar karena aku merasakan dalam beberapa hari mataku semakin sipit, maka kalau aku beli tanaman Kitolot kapan berbunganya, kemudian aku putuskan browsing lagi kalau kalau ada yang meramu bunga itu bunga kitolot menjadi OTM, obat tetes mata. Pucuk dicinta ulam tiba, ternyata ada yang jual siap tetes di Surabaya dan di Jakarta, yang di Jakarta hanya saat ada pesanan baru dibuatkan dengan masa kadaluwarsa hanya sebulan karena tanpa pengawet. Maka aku putuskan aku membeli di Jakarta.



Tgl 2 September 2016 otm aku terima, kemudian selama 3 malam berturut turut aku sholat istiqaroh, otm tak segera  gunakan karena pertama penghentian jamu membuat aku tidak mampu berjalan sementara yang kedua bagiku otm ini sebagai kelinci percobaan, sehingga aku tidak ingin sakitku bertumpuk mengingat info yang kudapatkan dari twitter mereka yg menggunakan Bunga atau Daun Kitolot mengatakan perihnya bulan main, maka dua minggu aku onggokan begitu saja.


Sehari setelah otm aku teteskan, temanku sekantor yang terkena katarak yang pernah aku tanyai tentang Katarak menanyaiku bagaimana hasilnya, aku jawab baru aku gunakan kemarin, selama dua minggu aku onggokan begitu saja, jadi belum tahu hasilnya.

Berarti tgl 17 September siang obat itu pertama aku teteskan pada mata kananku, ya ampun perihnya bukan main, namun perih itu hanya berlangsung 30 detik saja.


Hasil pengobatan.
Perlu dicatat walau aku merasakan terkena Katarak 12 Agustus 2016 tentu terbentuknya Katarak ini sudah lama. Aku tidak merasakan padahal sehari hari aku mempersiapkan naskah novel, sementara pengobatan dengan Kitolot baru tgl 17 September, artinya dengan terbentuknya Katarak sudah sekian lamanya ditambah selama 35 hari hanya dihambat perkembangannya dengan obat mata Kary Uni. Maka selama 35 hari itu perkembangan katarak sungguh cepat, mata rasa sipit, pandangan kabur sangat mengganggu.

Selama 5 hari pertama, tgl 17 Sept - 21 Sept 2016.
Setelah aku obati tiga kali sehari selama lima hari ternyata hasilnya nampak ada perubahan terutama rasa sipit dan berkurangnya penglihatan besarnya benda berkurang 20% sudah kembali normal. Selanjutnya disini